JAKARTA - Dua orang perwira menengah Bareskrim Polri yang menyidik kasus penipuan dan penggelapan Rp62 miliar dilaporkan ke Propam (Profesi dan Pengamanan) Polri.
Keduanya dilaporkan korban penipuan Adi Gunawan, Jumat (10/7), karena diduga membantu tersangka sehingga tidak menyidik dengan benar. Keduanya, masing-masing AKBP SPK dan Kompol KRS, sehari-hari bertugas sebagai penyidik unit IV, Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Adi Gunawan yang didampingi penasihat hukumnya Alam Simamora diterima oleh Iptu Achmad Safei dari Propam. Dan dibuat laporan LP/87/VII/2009 Yanduan.
Dalam laporan, keduanya diduga melakukan pelanggaran disiplin yaitu tidak menyelesaikan pengaduan masyarakat. Juga, keduanya diduga berpihak kepada tiga orang terlapor. Adi melaporkan dua LP, terhadap empat tersangka yakni GC dalam LP/ 671/XI/Siaga II, 17 November 2008. Laporan lainnya, LP/ 672/XI/Siaga II, 17 November 2008, terhadap tersangka LYS, HT pemilik Bank P, dan JST pemilik Bank B.
Pasalnya penipuan, penggelapan, dan pemalsuan dokumen otentik. AKibat perbuatan keempatnya, Adi Gunawan merugi Rp62 miliar. Para tersangka, menurut Simamora, menerbitkan akta perjanjian gadai saham, tanpa persetujuan pemilik saham lainnya, yakni Adi Gunawan.
Oleh kedua penyidik, awalnya, kasus disidik hingga ditetapkan JST sebagai tersangka. Namun, kemudian, kasusnya dihentikan tanpa kabar dan penyelesaian. "Kedua penyidik ini kami laporkan sebagai pembelajaran bahwa korban memiliki hak untuk mendapat perlindungan hukum. Juga, korban memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban hasil penyidikan laporan pidananya yang harusnya diproses penyidik," ujar Simamora.
