JAKARTA - Pengacara keluarga Bagus Budi Pranoto alias Urwah yang ditembak mati bersama gembong teroris Noordin M Top yakin ada pihak-pihak tertentu yang bermain di balik aksi penolakan warga atas pemakaman Urwah.
"Kami yakin ada yang bermain. Kami akan tetap makamkan Urwah di tempat kelahirannya," kata pengacara keluarga Urwah, Rabu (23/9)
Sebelumnya warga Desa Kadokan, Sukoharjo, Jawa Tengah, menolak pemakaman Urwah di kampung mereka. Warga tak ingin desanya dicap sebagai kampung asal teroris. Urwah juga ditolak di daerah tempat tinggal orangtuanya di Kudus.
Seperti diberikan tvOne, Rabu, 23 September 2009, puluhan warga berkumpul di jalan desa menyerukan penolakan itu. Warga melakukan penjagaan di sepanjang jalan masuk desa setelah mendengar isu kepulangan jenazah Urwah.
Apakah Urwah boleh dimakamkan di Desa Kadokan? tanya seorang perangkat desa. "Tidak ...," kata puluhan warga serempak. Urwah merupakan salah satu tersangka teroris yang tewas dalam dalam penyergapan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, pada Kamis, 17 September lalu. Dalam penyergapan itu, seorang gembong teroris Noordin M Top juga tewas.
Kurniawan yakin bisa membawa jenazah Urwah 'pulang kampung'. Karena merujuk pada kejadian sebelumnya, saat ia menangani kasus Arman dan Nurhadi yang ditembak mati di Jati Asih, Bekasi, warga menyatakan penolakan tapi begitu jenazah datang, pemakaman tetap bisa dilakukan.
"Dulu wartu Arman begitu, ditolak. tapi kenyataannya tidak ada. Nurhadi di Wonosobo juga begiitu, ditolak, tapi kenyataannya nggak. Bahkan waktu itu warga sempat mengirim surat ke bupati," kata dia.
Pada rapat beberapa waktu lalu yang dihadiri ketua RT, Polsek, Koramil dan pejabat setempat, kata Kurniawan, tidak ada masalah.(vv/red)
