1. 2.

15 Juni 2010

Seorang Kades Aborsi Istri Mudanya

Karawang - Sungguh biadab seorang Kades melakukan aboorsi kepada seorang istrinya sendiri, kejadian tersebut pada juli 2009 pelakukanya adalah murhasan yang seorang kepala desa suka sari kecamatan cibuaya kabupaten karawang dan sebagai korbanya adalah seorang istri mudanya berinisial jubaedah warga dusun mekarsari Rt 05/03 desa suka sari Kecamatan cibuaya. Identitas pernikahannya adalah nikah siri ( nikah melalui amil )

Menurut keterangan korban jubaedah kepada Patroli Bangsa menjelaskan pada bula april 2009 korban telah menikah siri dengan murhasan dia seorang kades suka sari dalam perjalanan rumah tangganya ternyata korban telah berhasil mengandung /hamil, tetapi dengan kehamilan tersebut menurut jubaedah, murhasan yang tidak setuju, bahkan pada saat usia kandungan 3 bulan sekitar juli 2009. Korban diajak jalan – jalan ke Jakarta. Akan tetapi bukan hanya jalan – jalan tidak tahunya murhasan yang punya maksud tertentu.

Setelah sampai di Jakarta korban di bujuk agar menggugurkan kandungannya bahkan korban menolak tidak mau melakukan sambil berkata, masalh anak yang ada dalam kandungan biar saja saya yang mengurus nya, akan tetapi murhasan yang menekannya dan memaksa agar korban menggugurkan kandungannya, dan akhirnya korban tidak bias menolak karena terus dipaksa. Terjadilah pengaborsian yang sepengathuan korban dia dijadikan mal praktek seorang dokter laki – laki yaitu dengan cara diremas – remas perutnya. Lalu dia diberi obat. Sesampainya dirumah korban dia dimarahi dan sesekali korban akhirnya menangis bahkan orang tua pun ikut menangis .

Selang seminggu kemudian. Perut korban terasa sakit seperi dikoyak – koyak sampai banyak mengeluarkan darah melalui kemaluanya. Menurut korban terasa sampai hampir mati, kemudian korban dilarikan ke rumah sakit Proklamasi rengasdengklok sesampainya dirumah sakit,korban ditangani seorang dokter laki –laki bahkan sampai dikuret, baru satu hari satu malam korban dirawat, lalu disuruh pulang oleh dokter padahal menurut korban perutnya masih terasa sakit, kata dokter nani setelah minum obat juga tidak sakit. Dan akhirnya korban pun pulang.

Baru satu minggu, perut korban terasa sakit lagi seperti yang sudah terjadi perut terasa di remas – remas dan mengeluarkan darah lagi, akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit RSUD Karawang selama dua hari satu malam, kemudian di suruh pulang kata dokter kepada jubaedah nanti setelah satu minggu korban disuruh dating kembali kerumah sakit untuk diperiksa kesehatannya. Akan tetapi disaat korban mau cek kesehatan kerumah sakit ternyata murhasan tidak ada dirumah tidak pulang – pulang selama dua bulan. Bahkan jubaedah merasa kecewa kepada murhasan yang lebih parah lagi jubaedah kedatangan dua orang bernama amurod dan amil kalam kedua amil tersebut bermaksud untuk mengantarkan surat cerai / talak, yang ditugaskan oleh kepala desa murhasan yang mendengar kedua amil mengantarkan surat cerai / talak yang berasal dari murhasan iyang, jubaedah merasa kaget bagaikan disambar petir disiang bolong. Kata korban suami macam apa seorang kepala desa malah memberikan contoh kepada masyarakat tidak baik, menceraikan saya saat ini masih dalam keadaan sakit bekas aborsi, kalau begitu mursaman iyang sangat biadab dan tidak punya pri kemanusiaan – ungkap jubaedah.

Berbeda dengan keterangan mursaman iyang pada saat dikofirmasi dikantor desanya kepada Patroli Bangsa – menjelaskan terkait kredibilitas prnikahanya kepada jubaedah, menurutnya dia hanya nikah siri yang dilaksanakan melalui amil, yang dilaksanakan pada bulan april 2009. Pada saat Patroli Bangsa mengklirifikasi terjadinya jalan – jalan berdua dengan jubaedah kesalah satu tempat dijakarta dia menjawab sambil ketawa – ketawa tidak pernah ke Jakarta bersama jubaedah menurut murhasan iyang ke Jakarta hanya menjenguk jubaedah kesuatu tempat penampungan TKW. Namun pada saat Patroli Bangsa memnitai keterangan kepada murhasan iyang terkait kejadian apakah di Jakarta itu hanya menjenguk ke penampungan apakah ada maksud tertentu karena kejadian pada saat bulan juli 2009 jubaedah posisinya masih ada dirumah bunya kepenampungan TKW. Murhasan tidak mau komentar malah dia mengalihkan bicaraan untuk dibanu pembangunan desanya yaitu di bidang infrastruktur kepada media.

Berbeda dengan keterangan orang tua jubaedah yang berinisial I.H. pada saat dikonfirmasi Patroli Bangsa dirumah kediamannya menjelaskan keadaan atau kondisi anaknya jubaedah di arab Saudi sekarang ini sangat mengkhawatirkan karena dia sering mengeluarkan darah seperti waktu di Indonesia, bahkan dia memohon kepada keluarga di Indonesia supaya bias kembali ke Indonesia dengan alasan dia sudah tidak kuat bisa – bisa takut mati disana ( di Arab Saudi ) lebih kurangnya lagi kenapa anaknya mengalami nasib seperti ini ungkap inah sambil menangis tersedu – sedu.

Kepada Bupati Karawang, Polres Karawang dan kejaksaan negeri karawang di harapkan tugas untuk menindak lanjuti informasi media masa dan diharapkan Kades Murhasan iyang selaku Kades Sukasari Kecamatan Cibuaya – untuk bertanggung jawab dan dimintai keterangan yang jelas. Apalagi dia nikah dengan sistim nikah siri ( MSTM / A. Jun )

Staff Redaksi


Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro), Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Prwkln Lampung : Prwkln Jambi : Sabarudin Nasution SE (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar : Hasbullah Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan. Biro Sulselbar : (Ka.biro)